PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

Pertentangan Sosial Menurut beberapa penelitian, pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat. Dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja tawuran, perilaku tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun warga masyarakat. Biasanya didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan individu atau kelompok untuk menguasai hal-hal tertentu. 

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu : 

Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.
Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut. 


Sebagai makhluk sosial pastinya kita saling membutuhkan satu sama lainnya. Mulai itu dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan lingkup yang terbesar masyarakat. Meskipun kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan, namun sering kali juga terjadi pertentangan sosial. Dimana pertentangan sosial disini adalah disebabkan karena adanya koflik-konflik antar dua orang atau lebih (masyarakat). 

Konflik juga bisa disebut dengan perbedaan pendapat, merupakan pokok permasalahan terjadinya suatu pertentangan sosial. Karena tanpa adanya konflik tidak akan pernah terjadi pertentangan. Dan diantara penyebab terjadinya konflik adalah karena : 
1. Perbedaan ras 
2. Perbedaan suku bangsa dan negara
3. Perbedaan norma/aturan yang berlaku di daerahnya 
4. Perbedaan tujuan/kepentingan individu/kelompok 
5. Perbedaan Adat dan perilaku 

Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut : 

meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat. 

Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka. pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain. 
Adapun cara pemecahan konflik tersebut : 

1. Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri. 

2. Subjugation atau domination artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya. 

3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi. 

4. Minority Consen artinya kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama 

5. Compromise artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.

6. Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. 


Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi: 

1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya 

2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab). 

3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.

4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu. 




Integrasi Masyarakat 


Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. 

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu : 

Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu. Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. 

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut : 
· Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar) 

· Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial 

Faktor Internal : 
· kesadaran diri sebagai makhluk sosial 

· tuntutan kebutuhan 

· jiwa dan semangat gotong royong 

Faktor External : 
· tuntutan perkembangan zaman 

· persamaan kebudayaan 

· terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama 

· persaman visi, misi, dan tujuan
· sikap toleransi 
· adanya kosensus nilai 
· adanya tantangan dari luar 

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain: 

· Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka

· Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yangdilestarikan dan dijadikan pedoman 

· Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten 

Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain: 
1. perbedaan ideologi 
2. kondisi masyarakat yang majemuk 
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh 
4. pertumbuhan partai politik 

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain: 
· mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional 
· membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi 
· menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional 
· membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing










Sumber :
http://www.kompasiana.com/liadian_safitri/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat_5510bf5b8133118e33bc7233

Komentar