STRATIFIKASI SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


Hubungan Stratifikasi Sosial dan Kesamaan Derajat
Banyak contoh kejadian yang menggambarkan tentang hubungan antara stratifikasi sosial dan kesamaan derajat. Salah satu contoh, bagi orang yang memiliki lapisan sosial tertinggi di lingkungannya, maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya , seperti dihormati, dihargai, serta memiliki wibawa yang sangat tinggi, karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati, tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu.

Masih banyak contoh lainnya, startifikasi sosial dan kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas. Kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan, dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini.


Stratifikasi Sosial
Secara harfiah, stratifikasi sosial berasal dari bahasa Latin yaitu stratum yang artinya tingkatan dan socius yang artinya teman atau masyarakat. Jadi, statifikasi sosial berarti tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat.


Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Startifikasi Sosial
Terbentuknya stratifikasi sosial didukung oleh :
a.       Perbedaan ras dan kebudayaan
b.      Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan
c.       Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban


Dasar-dasar Statifikasi Sosial
Kriteria untuk menggolongkan masyarakat ke golongan tertentu ditentukan oleh :
a.       Kekayaan
b.      Kekuasaan
c.       Kehormatan
d.      Pendidikan atau pengetahuan


Sistem Stratifikasi pada Masyarakat Indonesia
Sistem pelapisan sosial yang pernah berlaku atau dialami oleh masyarakat di Indonesia diantaranya akan dibagi pada berikut ini :
A.      Sistem pelapisan pada masyarakat pertanian
Berdasarkan pemilik tanah, masyarakat pertanian dapat dibedakan atas 3 lapisan, yaitu :
·         Lapisan tertinggi, yaitu petani yang memiliki rumah, pekarangan, serta lahan.
·         Lapisan menengah, yaitu petani yang memiliki rumah serta pekarangan.
·         Lapisan terendah, yaitu petani yang tidak memiliki rumah, pekarangan, serta lahan.
Berdasarkan kriteria ekonomi :
·         Lapisan pertama ; kaum elit desa yang memiliki cadangan pangan dan pengembangan usaha.
·         Lapisan kedua terdiri dari orang yang memiliki cadangan pangan saja.
·         Lapisan ketiga : orang yang tidak memiliki cadangan pangan dan cadangan usaha dan mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan konsumsi perutnnya agar tetap hidup.
B.      Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
a.       Lapisan sosial pada masyarakat Surakarta dan Yogyakarta
1.      Kaum bangsawan
2.      Golongan priyai, yaitu pegawai kerajaan yang memiliki pendidikan tinggi
3.      Golongan wong cilik
b.      Lapisan sosial pada masyarakat Aceh
1.      Keturunan raja atau bangsawan
2.      Golongan kedua meliputi olei baalang
3.      Rakyat biasa
c.       Lapisan sosial pada masyarakat Makassar
1.      Golongan bangsawan atau keturunan raja : o Ana karung, Ana karaeng
2.      To-Merdeka
3.      ATTA
C.      Sistem stratifikasi sosial pada zaman Industri modern
1.      Kelompok professional
2.      Kelompok professional awal dan semi professional
3.      Buruh


Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah sifat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan masyarakat umum, artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah Negara.
Jadi, dengan adanya stratifikasi sosial, warga Negara yang hidup dalam suatu masyrakat atau kelompok dibutuhkan sikap saling menghormati, menghargai dan memberikan toleransi terhadap sesame.
Dasar pembentukan sosial yang baik adalah kesetaraan setiap orang di mata hokum dengan tidak adanya perbedaan yang dapat menimbulkan suatu perpecahan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan sebaliknya.








Sumber :
http://sosiologi-sosiologixavega.blogspot.co.id/2010/09/stratifikasi-sosial.html?m=1


Komentar